Event: Pemanfaatan AI dalam Penulisan Jurnal Ilmiah Internasional, Kolaborasi Ruang Kreatif dengan EHA Institute
Artikel AI, Artifical Intelligence, Artikel, EHA Institute, Ilmiah, jurnal, ruangkreatifPerkembangan teknologi semakin pesat, termasuk dalam dunia akademik. Salah satu inovasi yang kini banyak digunakan adalah artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Teknologi ini memungkinkan para peneliti dan akademisi untuk lebih efisien dalam menyusun karya ilmiah, mulai dari pencarian referensi hingga analisis data.

Pada Sabtu, 21 Mei, Ruang Kreatif dan EHA Institute menggelar webinar online yang membahas bagaimana AI dapat diterapkan dalam penulisan jurnal ilmiah. Acara ini dihadiri oleh akademisi, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai institusi yang ingin memahami lebih dalam tentang pemanfaatan teknologi dalam dunia riset.
Acara ini dipandu oleh moderator Fitri Kurniasari, S.K.M., M.K.K.K., Ph.D. dari Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.
Dan Webinar ini menghadirkan pembicara yang berpengalaman dalam publikasi ilmiah internasional, yaitu Purwo Setiyo Nugroho, S.K.M., M.Epid., Ph.D. dari Institute for Population and Social Research, Mahidol University, Thailand.
Sebagai akademisi yang telah banyak mempublikasikan jurnal ilmiah, Purwo Setiyo Nugroho berbagi wawasan tentang bagaimana AI bisa menjadi alat yang mendukung produktivitas dalam penelitian. Dengan berbagai fitur canggih yang dimiliki, AI dapat membantu dalam proses penulisan, penyuntingan, dan analisis data, sehingga penelitian dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien.

Pemanfaatan AI dalam Penelitian
Salah satu topik utama yang dibahas dalam webinar ini adalah bagaimana AI dapat digunakan secara bertanggung jawab dalam dunia akademik. AI memiliki berbagai manfaat, seperti membantu menemukan research gap, merangkum referensi, hingga memperbaiki tata bahasa dalam penulisan ilmiah. Beberapa alat yang diperkenalkan dalam webinar ini antara lain ChatGPT, Copilot, Site AI, VosViewer, dan Julius AI.
Namun, penggunaan AI juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah bagaimana memastikan keakuratan informasi yang dihasilkan oleh AI. Beberapa jurnal internasional bahkan telah menggunakan AI detector untuk mengidentifikasi apakah suatu artikel dibuat dengan bantuan teknologi ini. Oleh karena itu, akademisi harus tetap memastikan bahwa AI hanya digunakan sebagai alat bantu, bukan sebagai pengganti pemikiran kritis dalam penelitian.
Selain itu, etika dalam penggunaan AI juga menjadi salah satu poin penting dalam diskusi. Beberapa jurnal mewajibkan penulis untuk mencantumkan penggunaan AI dalam acknowledgment, sementara yang lain masih berfokus pada keaslian dan kualitas isi tulisan. Oleh karena itu, sebelum menggunakan AI dalam penelitian, penting untuk memahami kebijakan jurnal yang dituju agar tidak melanggar aturan akademik.
Pada Saat Sesi tanya jawab berlangsung antusiasme sangat tinggi, dengan berbagai pertanyaan menarik dari peserta. Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana cara menghindari deteksi AI dalam tulisan ilmiah, yang dijawab dengan pentingnya melakukan editing manual dan tidak sepenuhnya mengandalkan AI dalam menyusun artikel. Ada juga peserta yang menanyakan apakah AI dapat membantu menemukan jurnal yang sesuai dengan topik penelitian, di mana narasumber merekomendasikan penggunaan alat seperti Site AI dan SciSpace. Selain itu, pertanyaan lain membahas penggunaan AI dalam analisis data kuantitatif, dengan Julius AI sebagai salah satu rekomendasi, serta pentingnya pemahaman metode statistik agar hasilnya dapat diinterpretasikan dengan benar. Isu mengenai apakah penggunaan AI perlu dicantumkan dalam daftar pustaka atau acknowledgment juga menjadi perhatian, dengan jawaban bahwa hal ini bergantung pada kebijakan jurnal yang dituju.
Kesimpulan
Webinar ini memberikan wawasan baru bagi para peserta tentang bagaimana AI dapat digunakan secara efektif dalam dunia akademik. Teknologi ini bukan pengganti keterampilan menulis dan berpikir kritis, tetapi dapat menjadi alat yang mempercepat proses penelitian jika digunakan dengan cara yang benar.
Dengan memahami batasan dan etika penggunaannya, akademisi dapat memanfaatkan AI untuk meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan integritas ilmiah. Melalui acara ini, diharapkan semakin banyak peneliti yang dapat menggunakan teknologi secara optimal untuk mendukung kemajuan ilmu pengetahuan.